Senin, 22 November 2010

Shine : Resensi Buku "9 Matahari"

“Aku memang berhasil lulus kuliah. Bukan hanya membawa ilmu, tapi juga utang kuliah. Utang atas nama diriku, bukan orang tuaku. Utang atas nama semua ilmu yang kuserap dari bangku kuliah dan kepingan pengalamannya. Utang atas pembentukan karakter diri. Semua itu adalah tanggung jawab pribadi atas sebuah impian. Semua itu juga adalah harga yang harus aku tukar dengan sebuah pengalaman duduk di bangku kuliah dan sejuta pengalaman berharga lainnya. Aku tidak merasa jumlah dan kewajiban itu sebagai beban karena aku tahu harga itu memang pantas untuk aku jadikan ”investasi” hidupku.” 


Adalah seorang matari anas yang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang sarjana. tujuan yang sederhana memang, tapi perjalanan untuk menjadi seorang Matari Anas S.Sos tidak semudah yang dibayangkan. kesulitan ekonomi membuat dara asal jakarta ini harus hidup penuh cobaan.

berawal dari niatnya untuk melanjutkan kuliah, tari membujuk kakaknya untuk membantu dia mencari biaya kuliahnya. sadar akan kondisi keluarga yang berasal dari ekonomi rendah dan biaya kuliah yang selangit, akhirnya dia nekat untuk meminjam uang dari sanak keluarganya untuk membiayai dana awal kuliah. dengan modal awal 6,5 juta, akhirnya tari pergi merantau ke Bandung untuk melanjutkan program ekstensi di ilmu komunikasi Universitas Panaitan.

hari-hari dilalui perempuan ini dengan penuh semangat, sampai akhirnya kebutuhan hidup yang semakin mendesak membuat dia harus membagi dua fokusnya, antara kuliah dan bekerja. disela-sela kuliahnya dia menyempatkan diri untuk menjadi penyiar radio, lelah memang tapi tidak ada pilihan lain untuk dapat melanjutkan hidup.

selain bekerja sebagai penyiar, tari juga harus meminjam uang kepada teman-temannya agar dapat tetap hidup. tari sangat menyadari kesulitan ekonomi yang dihadapi keluarganya, sehingga tari tidak berani untuk meminta kepada ibunya.

awalnya tari bisa menyesuaikan kehidupan kampus dengan pekerjaannya, tapi lama kelamaan tari mulai kewalahan menghadapi siklus hidupnya untuk tetap bisa hidup, sampai akhirnya tari mulai sakit-sakitan dan sedikit mengalami gangguan mental. tapi beruntung dia punya teman-teman yang mengerti dia, sehingga walaupun jauh dari orang tua, tari mendapatkan perawatan yang memadai dari teman-teman beserta keluarganya.

sampai akhirnya tari cuti kuliah selama 3 semester. selama masa itu tari mencari kegiatan lain agar tari bisa lari sejenak dari masalah yang dihadapinya. dari situ dia banyak bergaul dengan berbagai macam komunitas dan mendapatkan banyak teman baru dari pergaulannya.

ditengah-tengah kesulitannya, Tuhan masih menolong dengan cara mempertemukan tari dengan dengan keluarga yang mengerti keadaan tari. uang kuliah tari pun ditanggung sepenuhnya oleh keluarga temannya tersebut. sampai akhirnya tari masuk kuliah lagi dan menyelesaikan gelar sarjananya.

banyak hal yang bisa diambil dari cerita tentang tari ini, mulai dari arti sebuah perjuangan, keyakinan terhadap harapan, perjuangan mewujudkan mimpi, hingga mengajak kita untuk bisa merasakan kerasnya hidup seseorang yang memiliki cita-cita setinggi langit.

menurut pendapat saya, penulis dapat menyampaikan pesan moral yang cukup baik. pembawaannya pun dapat menghanyutkan pembaca. dari segi konflik mungkin agak sedikit monoton, tidak banyak letupan-letupan emosi yang muncul sehingga dari awal hingga pertengahan cerita memunculkan kesan bosan untuk membacanya. tetapi setelah mencapai klimaksnya, alur cerita lebih mengalir dan letupan-letupan emosi menjadi lebih terasa.


Sumber : http://gausahprotes.blogspot.com/2010/02/resensi-novel-9-matahari.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar